![](https://app.amazinggroup.id/assets/images/inspirasi/1734161752.jpeg)
Tim Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) yang terdiri dari: 2 traniner (Ustaz Mohammad Fikrie Syahrijal dan Ustaz Abu Syakir), Muhammad Zaenudin (PIC program), Herdi Kurniawan (pendamping trainer) dan Muhammad Saeful tim dokumentasi, saat ini tertahan di Pulau Enggano. Tim IBBQ Belum bisa pulang pascatraining IBBQ di beberapa titik di Pulau Enggano - Bengkulu, karena cuaca buruk!
Tim menggelar 8 kelas pada training IBBQ kali ini, selama 4 hari (1-4 Desember 2024). Mereka berangkat dari Kantor Cinta Quran Foundation di Bogor, pada 30 November 2024 dan sehari setelahnya mereka melakukan assessment, koordinasi sekaligus silaturrahmi dengan mitra IBBQ dan pihak terkait.
Menurut Herdi Kurniawan (pendamping trainer) selama dalam perjalanan berangkat ke Pulau Enggano sebenarnya berjalan dengan lancar, nyaris tak ada kendala yang berarti cuaca sangat kondusif (bagus).
“Alhamdulillah, perjalanan kami kesana normal dan berjalan lancar. Setelah dari Bandara di Bengkulu, tadinya mau naik pesawat kecil (wings) namun tak jadi, karena ada kendala teknis operasional, maka perjalanan beralih memakai moda transportasi laut, yaitu kapal ferry menuju Dermaga Bai,” ungkapnya.
Kemudian Pukul 17.15 WIB Tim IBBQ naik kapal laut KMP Pulo Telo dari Dermaga Bai menuju Pulau Enggano dengan waktu tempuh sekitar 15 jam lamanya (semalaman lebih).
“ Kami naik sekitar pukul 16.00 WIB KMP Pulo Telo dan sampai di dermaga pulau Enggano pukul 6.42 WIB. Saat turun kapal kami disambut mitra IBBQ Pak Maryadi sebagai Ketua KUA di Kecamatan Enggano, sekaligus yang menemani tim IBBQ selama training IBBQ di Enggano,” terangnya.
Selama 4 hari Tim IBBQ menggelar 8 Kelas di sejumlah titik di Pulau Enggano diantaranya di: Masjid Al Muhsinin (Desa Kaana), Paud Trans Malakoni, Paud Malakoni, Enggano, Dusun Trans Kaana, Masjid Al Hidayah (Desa Kahyapu), TPQ Pal 4 Kaana, Masjid Al Iqro (Desa Meo) dan Masjid Al Jihad (Banjarsari).
Para peserta yang mengikuti kelas IBBQ mayoritas merupakan Ibu rumah tangga, ibu-ibu dan bapak-bapak yang kesehariaannya bekerja sebagai petani dan nelayan. Sekitar 200 orang peserta ikut training IBBQ.
Menurut Zaenudin (PIC program IBBQ) para petani di Pulau Enggano mayoritas bertani pisang, jengkol sisanya bertani coklat. Pulau Enggano merupakan salah satu penghasil jengkol dan pisang terbesar di Bengkulu. Namun dalam pekan ini pemasaran/penjualan komuditas jengkol dan pisang ikut juga terdampak karena terhentinya sementara transportasi laut.
“Di Pulau Enggano ini masih banyak masyarakatnya yang belum bisa membaca Al Quran, dikarenakan masyarakat nya lebih sibuk di ladang, bahkan di pulau ini jarang ada da’i/ustaz, bahkan nyaris tak ada ustaz yang mengajarkan mereka, meskipun jumlah muslim di sana lebih banyak sedikit dari jumlah non muslim. Muslim sekitar 60 persen, sedangkan Kristen sekitar 40 persen,” terangnya.
Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan merupakan satu kecamatan Enggano.
Belum Bisa Pulang Karena Cuaca Buruk
Usai tuntas menggelar training IBBQ di sejumlah titik di pulau Enggano, saat hendak pulang, Tim IBBQ mendapatkan informasi dari pihak BMKG Bengkulu bahwa keadaan cuaca buruk dan angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi air laut. Sehingga pihak terkait melarang seluruh moda transportasi laut untuk beroperasi, karena menghindari kecelakaan/musibah di laut. Keadaan ini berlaku sampai cuaca membaik kembali dengan waktu yang belum bisa ditentukan.
Otomatis saat ini tim masih tertahan di Pulau Enggano sudah satu pekan lebih lamanya, harusnya mereka berangkat pada tanggal 7 Desember 2024.
“ Rencana ada 2 pilihan, menunggu kapal sampai cuaca lautnya baik, akan tetapi masih belum ada kepastian. Pilihan yang ke dua naik pesawat Susi Air, untuk opsi yang kedua ini, masih menunggu seat yang kosong,” ujar Zaenudin.
Menurut informasi ada alat transportasi pesawat kecil dengan kapasitas penumpang 12 orang, jadwal nya setiap hari Jumat dan Selasa, namun dalam satu pekan kemarin tidak ada penerbangan, karena hal yang sama, karena cuaca buruk.
Zaenudin Bersama Tim IBBQ lainnya tentunya merasakan kesedihan tak bisa pulang sesuai rencana. Namun Zaenudin menambahkan bahwa di setiap perjalanan pasti ada resiko yang akan tim IBBQ hadapi, salah satunya menurut Zaenuddin adalah tidak bisa pulang dengan cepat.
“Saya merasa yakin disetiap kejadian pasti ada hikmahnya, kita hadapi dengan lapang dada saja, dan keluarga di rumah diberikan penjelasan juga agar tidak ada rasa panik atau khawatir. Manusia hanya bisa merencanakan, akan tetapi di setiap kejadian hanya Allah yang bisa mengatur,” tuturnya.
Sahabat Cinta Quran kita doakan semoga Tim IBBQ bisa Kembali pulang dengan selamat dan bisa kembali berjihad mengedukasi umat Islam di Nusantara ini. Karena saat ini menurut penelitian dari Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta terhadap 3.111 responden di 25 provinsi, menyimpulkan bahwa 72,25 persen umat Islam Indonesia masih buta aksara Al Quran! Miris bukan?
Jazakumullah khairan katsiran atas dukungan sahabat Cinta Quran. Semoga setiap jejak kebaikan Sahabat menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia. Selain itu Sahabat juga bisa mendukung program pengentasan buta aksara quran di Indonesia melalui program Indonesia Bisa Baca Quran melalui link berikut: https://syafa.at/re-ibbq
Update Terbaru
Update Terkait
![Gambar Sampah Plastik di Indonesia: Tanggung Jawab Semua Pihak](https://app.amazinggroup.id/assets/images/inspirasi/1707726057.jpeg)
Cinta Quran Call
Belajar Quran, Setelah Terinspirasi Kisah Mati Suri !
11 bulan yang lalu . 637 views![Gambar Sampah Plastik di Indonesia: Tanggung Jawab Semua Pihak](https://app.amazinggroup.id/assets/images/inspirasi/1711158465.jpeg)
Sekolah Generasi Quran
Bagaimana Menjernihkan Air Melalui Penyaringan?
10 bulan yang lalu . 333 views![Gambar Sampah Plastik di Indonesia: Tanggung Jawab Semua Pihak](https://app.amazinggroup.id/assets/images/inspirasi/1722932660.jpeg)
Syiar Quran Project