Yayasan Sam’an menggelar sharing session pada Selasa, 14 Januari 2025, pukul 08.00 sampai selesai, dengan menghadirkan Prof. Ts. Dr. Mira Kartiwi, dari International Islamic University Malaysia, melalui Zoom Meeting. 

 

Diskusi ini menjadi momen istimewa, karena Prof. Mira ingin mempelajari lebih dalam tentang konsep pendidikan inklusif yang diterapkan di Pesantren Tunanetra Sam’an. 

 

Dalam sesi ini, Prof. Mira mengungkapkan bahwa pendidikan inklusif adalah topik yang baru mulai ia eksplorasi. Ia sangat tertarik untuk memahami bagaimana Pesantren Tunanetra Sam’an mendidik para santri tunanetra dengan metode yang efektif dan penuh empati.

 

Pengurus Yayasan Sam’an dengan antusias menjelaskan berbagai pendekatan yang digunakan, mulai dari penggunaan media belajar berbasis suara, hingga peran pendamping dalam proses pembelajaran. 

 

Selain itu, Prof. Mira bertanya mengenai tantangan yang dihadapi pesantren dalam mengelola pendidikan inklusif. Jawaban yang diberikan, seperti keterbatasan fasilitas dan kebutuhan pelatihan bagi pengajar, menjadi bahan refleksi bagi beliau untuk mendalami lebih jauh. 

 

Diskusi ini menandai awal dari hubungan positif antara Prof. Mira dan Pesantren Tunanetra Sam’an. Dengan keinginan untuk belajar dan saling berbagi, diharapkan kerjasama di masa depan dapat membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan inklusif, baik di Malaysia maupun di Indonesia.

 

Saat ini Pesantren Tunanetra Sam’an tengah membangun Pesantren Tunanetra Putri, yang merupakan pesantren tunanetra putri pertama di Indonesia. Terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan ini 

 

Proses pembangunan ini masih membutuhkan dukungan dana untuk menyempurnakan bangunan pesantren. Bagi masyarakat yang ingin ikut terlibat, berkontribusi untuk berdonasi bisa melalui link berikut: https://syafa.at/re-paket wakaf   

 

 

Update Terkait